Anak Tunjukkan Gejala Ini? Segera Berikan Vitamin Penambah Nafsu Makan
Seringnya, orang tua akan merasa bingung jika anak mengalami sulit makan. Padahal hal tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan tubuhnya. Tak jarang banyak orang tua yang akan memberikan vitamin penambah nafsu makan kepada si kecil.
Nafsu makan seseorang akan dikendalikan oleh hormon yang bernama ghrelin dan leptin. Hormon ghrelin memiliki tugas untuk meningkatkan nafsu makan, sementara hormon leptin memiliki tugas untuk menurunkan nafsu makan dan menghambat rasa lapar.
Jika dikutip dari Mayo Clinic, vitamin penambah nafsu makan sebenarnya tidak diperlukan jika si kecil tidak mengalami masalah dalam pertumbuhannya. Anak yang memiliki nafsu makan yang baik, tidak memerlukan vitamin ini. Hal ini karena kebutuhan nutrisinya sudah terpenuhi dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Namun, ada beberapa kondisi yang membuat si kecil akan dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin penambah nafsu makan, antara lain :
1. Tidak mendapatkan gizi seimbang
Anak yang tidak makan secara teratur tidak akan mendapatkan nutrisi yang seimbang. Hal ini membuat si kecil membutuhkan vitamin tambahan. Bila keadaan yang terjadi telah berlangsung cukup lama, maka pemberian vitamin penambah nafsu makan menjadi hal yang perlu dilakukan agar gizi anak tercukupi. Namun, sebelum memberikan vitamin pada anak, sebaiknya kamu konsultasikan lagi dengan dokter. Hal ini untuk mengetahui seberapa banyak dosis dan takaran vitamin yang peru diberikan sesuai dengan kondisi anak.
2. Intoleransi makanan
Intoleransi makanan adalah kondisi yang terjadi saat tubuh tidak mampu mencerna zat yang terkandung dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi. Kondisi ini berbeda dengan alergi makanan yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh atau imun. Biasanya intoleransi makanan bisa terjadi saat adanya reaksi kimia antara zat yang masuk dengan kondisi pencernaan si kecil. Bila anak memiliki kondisi seperti ini, gejalanya bisa diamati beberapa jam setelah makan. Biasanya gejala akan muncul paling lama dalam waktu 48 jam. Intoleransi makanan ini dapat membuat nafsu makan anak menjadi turun drastis.
3. Komposisi makanan
Menurut situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan kalau komposisi makanan yang kurang tepat memengaruhi kondisi nafsu makan anak yang paling sering dijumpai. Tak hanya itu, tekstur dan cara pemberian makanan juga bisa mempengaruhi nafsu makan anak. Masih banyak orang tua yang lupa menyajikan komposisi protein hewani dalam menu makanan. Padahal makanan yang berasal dari protein hewani mampu menambah cita rasa yang disukai anak-anak.
4. Sembelit
Jika si kecil sedang merasa sakit karena sembelit maka bisa jadi itu adalah penyebab nafsu makannya turun. Hal yang tidak diketahui oleh orang tua ini akan membuat anak langsung diberikan vitamin penambah nafsu makan. Sembelit adalah kondisi saat seseorang sulit untuk buang air besar (BAB) yang sering dirasakan baik pada anak-anak atau orang dewasa. Frekuensi BAB pada anak yang sehat biasanya sehari sekali. Namun, jika anak mengalami sembelit maka frekuensinya bisa berubah menjadi satu kali seminggu. Dengan kondisi seperti ini akan membuat si kecil susah makan dan enggan untuk mencoba makanan jenis baru.
5. Diare
Masalah kesehatan lainnya yang bisa dialami anak dan menurunkan nafsu makannya adalah saat mengalami diare. Diare biasanya akan disebabkan karena infeksi virus atau bakteri yang akan membuat anak menjadi kekurangan cairan karena sering BAB. Diare akan membuat si kecil lemas karena tubuh kekurangan cairan yang keluar bersama feses. Kondisi seperti ini biasa harus membutuhkan vitamin penambah nafsu makan untuk anak yang sulit makan.
6. Pemilih makanan
Bagi anak yang memilih makanan, sangat dibutuhkan vitamin untuk memenuhi nutrisi yang cukup. Dalam sebuah jurnal dengan judul Proceeding of the Nutrition Society, ada beberapa akibat yang akan dialami si kecil jika memilih-milih makanan seperti :
- Kekurangan zat besi dan zinc
- Mengalami sembelit
- Dan pertumbuhan yang lambat
Ketiga hal tersebut akan menunjukkan bahwa anak membutuhkan vitamin tambahan agar mendukung tumbuh kembang anak berjalan dengan baik.
7. Vegetarian
Seorang anak yang memiliki pola makan vegetarian akan membutuhkan suplemen tambahan agar gizinya terpenuhi. Pola makan vegetarian pada anak tidak akan memberikan cukup vitamin dan nutrisi untuk anak. Ada berbagai nutrisi yang tidak akan terpenuhi seperti vitamin D, B12, zat besi, kalsium, dan zinc. Bila khawatir dengan kebutuhan vitamin pada anak, maka orang tua bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
8. Sering makan makanan kurang bergizi
Si kecil yang sering makan makanan olahan atau minum minuman bersoda, maka ia membutuhkan vitamin tambahan. Anak yang sering mengonsumsi makanan olahan tidak akan mendapatkan gizi yang seimbang dan dibutuhkan oleh tubuh. Jika si kecil tak ingin makan, cobalah rayu agar ia mau makan. Buat suasana menyenangkan sehingga si anak akan menikmati makanannya. Batasi konsumsi camilan agar anak tidak kekenyangan saat makan besar. Jika cara tersebut masih membuat si kecil kesulitan makan, maka orang tua bisa memberikan vitamin untuk merangsang nafsu makan anak.
9. Memiliki masalah kesehatan
Nafsu makan setiap orang akan turun jika sedang sakit, begitu juga dengan anak. Ada masalah kesehatan yang akan membuat anak sulit makan, seperti :
- Sariawan
- Flu
- Ruam pada kulit
- Radang tenggorokkan
- Demam
- Infeksi pada saluran kencing
Kondisi ini memicu turunnya nafsu makan anak dan enggan untuk mengkonsumsi makanan apapun.
Jika si kecil tidak mengalami 9 tanda di atas dan masih memiliki nafsu makan yang bagus, maka tidak perlu khawatir. Bila memiliki gejala-gejala di atas, kamu bisa segera konsultasikan dengan dokter untuk pemberian vitamin.
Salah satu vitamin penambah nafsu makan yang bisa kamu coba adalah MS Kids Herboost yang bisa memperbaiki dan menambah nafsu makan anak. Selain itu MS Kids Herboost mampu menambah daya tahan tubuh si kecil.