Tidak ada produk di keranjang.

Tidak ada produk di keranjang.

Category: Care

06/02/2021 by adminurban 0 Comments

Memilih Sabun Mandi untuk Anak

Memilih sabun mandi untuk anak tidak boleh sembarangan. Sebab kondisi kulitnya masih sangat sensitif, sehingga lebih mudah teriritasi. Ya, jika dibandingkan dengan orang dewasa, kulit anak yang masih bayi atau balita lebih halus, lembut dan tipis. Ini membuat kulit si Kecil memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

Sifat kulit yang demikian membuatnya menjadi lebih mudah kering dan teriritasi. Bila Anda memilih produk sabun mandi sembarangan, bakteri atau jamur lebih mudah tumbuh dan menyebabkan infeksi kulit yang luas.

 

Memilih sabun mandi yang tepat untuk si Kecil

Meski tampak sepele, Anda harus benar-benar cermat ketika memilih sabun mandi untuk si Kecil. Pemilihan sabun mandi yang keliru akan berakibat pada berbagai masalah kulit, seperti ruam kemerahan, kulit kering hingga mengelupas.

Nah, agar si Kecil tak mengalami keadaan tersebut, perhatikan hal berikut saat memilih sabun mandi untuknya:

  1. Pilih tingkat keasaman yang seimbang Pada produk-produk perawatan kulit, tingkat keasaman umumnya dituliskan sebagai pH. Kadar pH dikatakan normal bila berada pada nilai 7. Kadar pH kurang dari 7 artinya zat tersebut bersifat asam. Bila lebih dari 7 zat tersebut bersifat basa. Kadar pH kulit bayi berada pada kisaran 5,5–7. Ini artinya, kulit bayi lebih bersifat asam hingga normal. Dengan demikian, pilihlah sabun mandi dengan pH yang paling mendekati kondisi kulit bayi (pH seimbang).
  2. Hindari yang mengandung alkohol Paparan alkohol dari sabun mandi akan membuat kulit si Kecil semakin kering dan iritasi. Karena itu, hindari sabun mandi yang mengandung alkohol. Untuk mengetahui apakah suatu sabun mandi mengandung alkohol atau tidak, Anda dapat melihatnya di bagian komposisi. Biasanya alkohol dicantumkan dengan nama ethanol atau ethyl alcohol.
  3. Hindari sabun dengan zat antibakteri Zat antibakteri seperti tricolsan sudah tidak disarankan oleh Food and Drug Administration. Ini karena beberapa studi ilmiah menyatakan bahwa zat tersebut dapat menyebabkan infertilitas (tidak subur) dan pubertas prekoks (pubertas dini). Oleh karena itu, bagaimana pun kotornya kulit si Kecil, hindari penggunaan sabun yang menggunakan zat antibakteri.
  4. Pilih sabun yang hipoalergenik Apabila kulit si Kecil lebih sensitif atau lebih mudah iritasi, sebaiknya pilih sabun yang sifatnya hipoalergenik. Umumnya, produk perawatan bayi akan mencantumkan hal tersebut pada kemasannya.
  5. Pilih sabun dengan kandungan canola oil dan vitamin E Sabun yang mengandung canola oil baik untuk menjaga kelembapan dan memberikan manfaat alami ke kulit si Kecil. Sedangkan vitamin E bertugas sebagai antioksidan, sehingga kulit si Kecil tidak mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan di sekitarnya. Selain mengetahui cara memilih sabun mandi yang tepat, Anda juga perlu mengetahui panduam umum merawat kulit si Kecil berikut ini:
  6. Cermat saat memandikan si Kecil Saat memandikan, sebaiknya gunakan air hangat yang tak jauh berbeda dengan suhu tubuh si Kecil. Hindari memandikan si Kecil terlalu lama. Sepuluh hingga lima belas menit sudah cukup, agar ia tidak kehilangan kelembapan kulitnya.
  7. Gunakan pelembap Setelah mandi, segera aplikasikan pelembap pada seluruh kulit si Kecil. Tindakan ini bertujuan untuk mengembalikan kelembapan yang hilang saat mandi.
  8. Jaga kebersihan Saat hendak menyentuh kulit si Kecil atau mengganti popoknya, biasakan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Ajarkan pula kebiasaan mencuci tangan pada si Kecil.

Ingat, memilih sabun mandi untuk anak tidak boleh sembarangan. Ikuti panduan di atas agar kondisi kulit si Kecil selalu bersih dan sehat setiap saat.

 

sumber: https://www.klikdokter.com

 

11/12/2020 by adminurban 0 Comments

Waspadai Infeksi Virus Corona pada Anak

Meski kasus infeksi virus Corona pada anak relatif jarang terjadi, orang tua tetap harus mewaspadainya. Penting bagi orang tua untuk mengenali langkah pencegahan dan apa saja gejala yang bisa menandakan anak terinfeksi virus Corona. Infeksi virus Corona, atau yang dikenal juga dengan sebutan COVID-19, merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan. Penderita COVID-19 sejauh ini kebanyakan adalah orang dewasa. Namun, kasus pada anak-anak juga telah dilaporkan, termasuk pada balita. Kenali Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak. Pasalnya, gejala COVID-19 pada anak cenderung ringan seperti pilek biasa, atau bahkan bisa tanpa gejala. Hal ini diduga karena pada anak-anak, kelenjar timus yang terlibat dalam sistem imun tubuh masih bekerja secara maksimal.

 

Gejala infeksi virus Corona yang bisa muncul pada anak meliputi:

  • Demam
  • Pilek
  • Radang tenggorokan atau tenggorokan kering
  • Batuk-batuk
  • Sesak napas

 

Selain itu, gejala gangguan pencernaan, seperti muntah dan diare, juga bisa terjadi meskipun sangat jarang. Walaupun umumnya ringan, gejala pada anak-anak juga bisa berkembang menjadi syok sepsis dan acute respiratory distress syndrome atau gagal napas akut yang sangat berbahaya. Bila Anda mencurigai Si Kecil memiliki gejala atau baru saja mengajak buah hati bepergian ke negara yang terjangkit virus Corona, seperti Tiongkok, Korea Selatan, atau Italia, Anda bisa mencoba mendeteksi apakah Si Kecil berisiko terinfeksi virus Corona dengan klik gambar di bawah ini. Virus Corona (SARS-CoV-2) telah menyerang puluhan ribu orang di berbagai negara dan memakan ribuan korban jiwa. Saat ini pun telah terkonfirmasi ada 2 warga negara Indonesia yang positif terjangkit COVID-19. Berikut ini adalah cara pencegahan infeksi virus Corona atau COVID-19 yang bisa diterapkan orang tua pada anak:

 

  1. Ajari anak mencuci tangan dengan benar

Ajarkan Si Kecil untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan ia membasuh seluruh bagian tangan, termasuk punggung tangan, sela-sela jari, dan ujung kuku. Biasakan anak untuk mencuci tangannya secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh hewan, serta setelah batuk atau bersin. Anda juga bisa menyediakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% di dalam tas sekolahnya untuk digunakan bila tidak ada air dan sabun saat perlu mencuci tangan.

 

  1. Biasakan anak menggunakan masker

Penggunaan masker juga dapat mencegah penularan virus Corona pada anak, meskipun tidak seefektif penggunaan masker pada orang yang sakit untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain. Pilihlah masker yang ukurannya pas untuk anak-anak dan anjurkan Si Kecil memakai masker bila berada di dekat orang yang sedang sakit. Jangan lupa untuk mengajarinya cara memakai masker yang benar dan ingatkan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh masker.

 

  1. Berikan anak makanan bergizi

Asupan nutrisi yang kaya akan sayuran dan buah-buahan tinggi beta karoten, seperti wortel dan jeruk, diketahui dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh anak untuk melawan infeksi, termasuk infeksi virus Corona. Guna membangun daya tahan tubuh yang kuat untuk mencegah infeksi virus Corona pada anak, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Selain itu, pastikan makanan yang diberikan kepada Si Kecil telah dimasak hingga matang.

 

  1. Ajak anak untuk rutin berolahraga

Tidak hanya menjaga kebugaran, berolahraga dapat memperkuat daya tahan tubuh untuk melawan infeksi. Oleh karena itu, ajaklah Si Kecil untuk rutin berolahraga, minimal 30 menit sehari. Pilih olahraga yang disukai Si Kecil. Olahraga apa pun dan di mana pun, asalkan dilakukan dengan rutin dan membuat tubuh Si Kecil aktif bergerak, dapat menjadi cara yang efektif untuk menjaga kesehatannya dan melindunginya dari infeksi virus Corona. Selain dengan menerapkan cara-cara di atas, ingatkan juga Si Kecil untuk menutup mulut dengan tisu saat bersin atau batuk, serta tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan. Pencegahan infeksi virus Corona pada anak sebenarnya sama dengan cara pencegahan pada orang dewasa. Namun, perlindungan penyakit pada anak juga perlu ditambah dengan melengkapi imunisasinya. Walaupun belum ada vaksinasi khusus untuk virus Corona, pastikan Si Kecil mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap dan sesuai jadwal.

Selain itu, sebisa mungkin hindari anak berpergian ke luar rumah, kecuali ketika ada keperluan yang sangat penting, misalnya jika sudah saatnya imunisasi. Ini mungkin bisa membuatnya merasa bosan, namun membatasi berpergian sangat penting untuk menghindarkannya dari penularan virus Corona. Jika memungkinkan, cobalah untuk menjelaskan tentang bahaya virus Corona pada anak. Jika Si Kecil menunjukkan gejala flu dan mengalami demam, sebaiknya biarkan ia beristirahat di rumah. Anda bisa chat dokter langsung di aplikasi Alodokter untuk berkonsultasi mengenai keluhannya. Bila perlu, Anda juga bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi ini.

 

sumber: https://www.alodokter.com/

gambar: unsplash.com

30/11/2020 by adminurban 0 Comments

Merawat Kulit Balita Agar Tetap Sehat

Kulit anak balita masih sangat lembut dan tipis sehingga membutuhkan perawatan yang benar dan dilakukan secara rutin setiap hari. Peran seorang ibu sangat penting dalam merawat dan menjaga kebersihan kulit si kecil, juga dalam mengatasi masalah penyakit kulit yang dapat menyerang si kecil. Lapisan kulit luar anak balita masih lembut dan tipis serta sangat mudah sekali dimasuki bibit penyakit. Maka dari itu membutuhkan perawatan yang benar dan dilakukan secara rutin setiap hari.

Selain itu, kulit si kecil juga harus selalu mendapatkan perlindungan karena kondisinya tidak selamanya selalu sehat dan kuat, terkadang bisa menjadi lemah sehingga mudah sekali diserang bibit penyakit.

Merawat dan menjaga kesehatan kulit anak balita tentunya sangat bergantung pada peran ibu. Bagaimana cara si ibu menjaga kebersihan dan melakukan perawatan kulit anaknya? Mandi adalah salah satu cara paling sederhana untuk memelihara dan menjaga kesehatan kulit dari luar.

Mandikanlah si kecil secara teratur, sedikitnya dua kali dalam sehari. Bersihkan seluruh tubuh dengan menyabuni harus sampai ke tiap sudut permukaan kulit yang sulit dijangkau. Seperti pada sela-sela jemari kaki dan tangan, lipatan siku, lipatan telinga, dan lipatan permukaan kulit lainnya yang selalu luput dalam proses membersihkan saat mandi.

Jika bagian kulit tersebut selalu luput dibersihkan maka jamur kulit akan mudah bersarang. Bisul yang berisi nanah juga merupakan salah satu penyakit kulit lainnya yang bisa menyerang si kecil. Penyakit kulit tersebut diakibatkan oleh kutu kudis atau adanya reaksi alergi yang digaruk sehingga menimbulkan komplikasi infeksi. Cara mencegahnya adalah dengan selalu menjaga kebersihan anak, tidak hanya dengan mandi tapi juga dengan membiasakan membersihkan kulit sehabis bermain, terkena kotoran atau kontak dengan tanah. Memandikan si kecil sebaiknya jangan di dalam bak atau ember, tapi gunakanlah air mengalir.

Selain dikarenakan kuman, kulit anak balita juga sangat mudah terkena pencemaran polusi. Polusi Seperti bahan kimia yang jika terkena kulit orang dewasa tidak terjadi masalah tapi jika terkena kulit balita maka kulitnya akan terbakar.

Begitu pula dengan sinar matahari siang yang menyengat. Jika Bunda ingin menjemur si kecil, sebaiknya lakukanlah di bawah jam 9 pagi. Jika penyakit kulit yang diderita anak balita hanya berupa gatal atau alergi terhadap makanan tertentu atau gigitan serangga, cukup berikan lotion atau krim untuk bayi yang dijual di apotek.

Untuk anak balita yang memiliki bakat alergi, cegahlah agar si kecil tidak menggaruk ketika terkena alergi yaitu dengan melindungi kulitnya dengan memakai pakaian berbahan katun bertangan panjang. Apabila terjadi infeksi yang menyebabkan kulit merah meradang, bernanah, rasa gatal hingga berminggu-minggu dan mengakibatkan anak menjadi gelisah, segeralah periksakan ke dokter.

 

Sumber: www.sahabatnestle.co.id

Gambar: www.unsplash.com