Mitos dan Fakta seputar Penggunaan Sunscreen pada Anak
Menggunakan sunscreen pada anak-anak sering kali menjadi topik yang penuh perdebatan di kalangan orang tua. Di satu sisi, banyak yang memahami pentingnya melindungi kulit anak-anak dari bahaya paparan matahari.
Di sisi lain, beredar berbagai mitos yang menimbulkan keraguan tentang pengaruh sunscreen terhadap kesehatan kulit anak. Apakah sunscreen benar-benar aman untuk anak-anak? Apakah ada risiko tersembunyi yang perlu diwaspadai?
Di sini, kita akan membahas berbagai mitos yang sering kali berkembang seputar penggunaan sunscreen pada anak-anak dan mengungkap fakta-fakta ilmiah yang mendasarinya. Simak sampai tuntas ya, Bund.
Mitos dan Fakta Sunscreen Pada Anak
Bund, cek kebenaran dari berbagai mitos soal sunscreen, yuk!
1. Mitos: Sunscreen berbahaya bagi kulit anak-anak
Faktanya, sunscreen aman digunakan untuk anak, asalkan tidak mengandung formula yang dapat memicu alergi dan iritasi, contohnya seperti paraben (pengawet), fragrance (pewangi), dan alkohol.
2. Mitos: Sunscreen bisa digunakan untuk bayi di bawah 6 bulan
Bund, fakta yang benar adalah, sunscreen sebaiknya dihindari oleh bayi di bawah enam bulan, sebab kulitnya masih terlalu rentan, sehingga ia lebih mudah ruam.
Sebagai gantinya, Bunda harus menjaga ia dari paparan sinar matahari dengan pakaian atau topi pelindung. Selain itu, jaga ia untuk tidak kontak langsung dengan sinar matahari pada pukul 10 sampai 4 sore.
3. Mitos: Bedak dan pelembap anak mengandung SPF, sehingga tidak perlu memakai sunscreen
Meskipun pelembap atau bedak Si Kecil sudah diperkaya dengan SPF, perlindungannya tak akan semaksimal sunscreen khusus. Selain karena nilai SPF pada pelembap atau bedak biasanya lebih rendah dari sunscreen, keduanya tidak memiliki formulasi atau bahan aktif yang sama efektifnya dalam melindungi kulit.
4. Mitos: Anak-anak yang berkulit lebih gelap tidak membutuhkan sunscreen
Kenyataannya, semua jenis kulit, termasuk yang gelap, membutuhkan perlindungan dari sinar UV untuk mencegah kerusakan dan risiko kanker kulit di kemudian hari, Bund. Meskipun kulit gelap memiliki lebih banyak melanin yang memberikan perlindungan alami terhadap sinar UV, tetapi perlindungannya belum maksimal, sehingga Si Kecil masih butuh sunscreen.
5. Mitos: Anak tidak perlu memakai sunscreen saat cuaca mendung, hujan, musim dingin, saat di rumah saja, atau ketika di dalam mobil
Faktanya, Bund, ketika cuaca sedang berawan, hingga 90% sinar UV tetap menembus kulit Si Kecil. Menurut Dr. Michele Green, MD, hal ini berlaku juga saat cuaca mendung, hujan, atau bahkan saat musim dingin (salju).
Pasalnya, air, pasir, dan salju dapat memantulkan sinar matahari, dan Si Kecil akan terkena sinar UV tidak langsung. Jadi, mengoleskan tabir surya pada Si Kecil di pagi hari adalah sebuah keharusan. Kemudian, penggunaan tabir surya pun perlu tetap dilakukan ketika Si Kecil hanya di rumah saja, karena sinar UV bisa menembus jendela, Bund.
6. Mitos: Jika anak berjemur tapi tidak mengalami sunburn, artinya ia tidak memerlukan tabir surya
Faktanya, mendapatkan “cahaya” saja sudah merusak DNA kulit Si Kecil, Bund. Bila Si Kecil tidak mengalami sunburn, kemungkinan ia akan mendapatkan tanning, yaitu respons tubuh terhadap kerusakan akibat sinar UV, dan sebagai tanda bahwa kulitnya terluka.
Selain itu, Dokter Melanie Palm, MD, Direktur Medis Art of Skin MD di Solana Beach, California mengatakan bahwa paparan UV bisa menimbulkan penuaan dini (photoaging), keriput, dan perubahan tekstur kulit. Paparan sinar UV yang berulang tanpa perlindungan dapat mempercepat proses ini.
7. Mitos: Sunscreen hanya diperlukan saat anak berenang atau bermain di pantai
Faktanya, Si Kecil perlu memakai tabir surya setiap kali ia berada di luar ruangan, baik saat bermain di taman, berjalan-jalan, atau bahkan bermain di halaman rumah. Oleh karena itu, aplikasikan sunscreen setiap kali Si Kecil keluar rumah ya, Bund.
8. Mitos: Sunscreen menghalangi proses penyerapan vitamin D saat anak berjemur
Bund, studi klinis tidak pernah menemukan bahwa penggunaan tabir surya setiap hari menyebabkan seseorang kekurangan vitamin D. Dilansir dari Skincare Foundation, anak yang menggunakan tabir surya setiap hari dapat mempertahankan kadar vitamin D-nya. Di sisi lain, Si Kecil hanya membutuhkan sedikit paparan matahari untuk memproduksi vitamin D (berjemur dalam waktu 10-15 menit).
Pada durasi tersebut, Bila Si Kecil tidak memakai perlindungan dari sunscreen, ia akan mengalami kerusakan DNA, dan setiap bagian dari kerusakan ini akan bertambah sepanjang hidupnya, sehingga potensi kanker kulit pada masa dewasa nanti akan meningkat.
9. Mitos: Sudah pakai sunscreen, sehingga anak boleh berjemur kapan pun
Faktanya, mengutip dari American Academy of Dermatology Association, umumnya matahari berada di puncak dan menghasilkan sinar UV yang kuat pada antara pukul 10 dan 2 siang. Bila ingin berjemur, pilihlah waktu pagi antara pukul 7-9, dan ajak Si Kecil bermain mulai pukul 4 sore.
11. Mitos: Sunscreen dengan SPF tinggi memberikan perlindungan sepanjang hari dan tidak perlu diaplikasikan ulang (Re-apply)
Bund, SPF tidak memengaruhi berapa lama kulit Si Kecil akan terlindungi. Semua perlindungan tabir surya umumnya hanya bertahan dua jam (atau bahkan kurang dari itu). Jadi, walaupun suatu produk tabir surya memiliki SPF tinggi, penggunaannya perlu diulang setiap dua jam, atau lebih sering jika Si Kecil sedang berenang dan berkeringat.
Di sisi lain, tabir surya bisa luntur karena keringat, air, atau gesekan dengan pakaian. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu re-apply supaya bisa melindungi kulit dengan optimal.
12. Mitos: Semua sunscreen memberikan perlindungan yang sama
Tidak semua tabir surya memberikan perlindungan yang sama. Sebab, angka SPF (Sun Protection Factor) dan PA yang tertera dalam kemasan produk dapat menunjukkan seberapa baik sunscreen tersebut dapat melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB (broad-spectrum).
Kemudian, sunscreen bisa dibedakan juga dari 2 bahan aktif, seperti zinc oxide (physical sunscreen) atau avobenzone (chemical sunscreen) yang memberi perbedaan dalam menjaga kulit. Untuk Si Kecil, pastikan Bunda memilih physical sunscreen yang tidak diserap ke kulit dan tidak dialirkan dalam darah ya.
13. Mitos: Sunscreen bisa dipakai bertahun-tahun
Dikutip dari Mayo Clinic, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika mewajibkan semua tabir surya mempertahankan kekuatan aslinya setidaknya selama tiga tahun saja, Bund. Maka dari itu, periksa botol untuk mengetahui tanggal kedaluwarsa, yaitu tanggal di mana tabir surya sudah tidak lagi efektif.
Bila produk yang Bunda beli sudah memasuki tanggal tersebut, segera buang, ya. Kemudian, untuk menjaga kondisi sunscreen, letakkan produk yang Bunda punya di tempat teduh, usahakan agar tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Rekomendasi Sunscreen untuk Anak
Bunda sudah mengetahui berbagai fakta sebenarnya dari mitos penggunaan sunscreen pada anak. Selanjutnya, Bunda perlu mencari produk sunscreen anak yang bisa melindungi kulitnya dengan maksimal.
Untungnya, produk tersebut bisa ditemukan dengan mudah di MSKIDS. Terdapat dua jenis sunscreen dari MSKIDS, Bund. Pertama, ada Sunbae SPF30 PA+++ tabir surya untuk Si Kecil berumur 6 bulan ke atas, dan yang kedua adalah Sunhero SPF50 PA+++ untuk anak berusia 3 tahun ke atas.
Keduanya merupakan physical sunscreen yang lembut dan sudah berlabel broad-spectrum, sehingga mampu menghalangi kulit Si Kecil dari bahaya UVA dan UVB matahari tanpa menimbulkan risiko iritasi.
Dalam, Sunbae SPF30 PA+++ terdapat kandungan alami Aloe Vera (lidah buaya), bunga Chamomile, tanaman herbal Calendula, serta Shea Butter (ekstrak lemak dari kacang pohon Shea) untuk melembapkan kulit Si Kecil.
Sementara itu, pada Sunhero SPF50 PA+++, bahan alaminya mencakup Royal Jelly (produk olahan lebah yang bernutrisi tinggi), pumpkin seed atau biji labu, daun jambu biji (guava leaf) yang kaya vitamin C, dan minyak jojoba serta minyak bunga matahari yang berfungsi mencegah kulit menjadi kering.
Yuk, Bund, lindungi kulit Si Kecil dari sekarang! Kunjungi MSKIDS di e-commerce kesayangan Bunda untuk dapatkan Sunbae SPF30 PA+++ dan Sunhero SPF50 PA+++ sebagai sunscreen terbaik yang aman dan efektif untuk anak-anak.
Jangan lewatkan juga artikel-artikel kami lainnya tentang kesehatan anak dan tips perlindungan kulit dengan mengikuti akun media sosial kami ya!