Tidak ada produk di keranjang.

Tidak ada produk di keranjang.

23/08/2021 by MS Kids 0 Comments

Cara Menghilangkan Kerak Pada Kulit Kepala Bayi

Munculnya kerak di kepala bayi atau cradle cap merupakan kondisi yang umum terjadi pada bayi, terutama bayi baru lahir. Walau tidak berbahaya, kerak ini tetap perlu dibersihkan. Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui cara menghilangkan kerak di kepala bayi yang benar.

Pada umumnya, cradle cap terjadi saat bayi berusia 2–6 minggu, tetapi juga bisa muncul dan hilang kembali hingga bayi berusia 1 tahun atau lebih. Cradle cap bukanlah kondisi yang berbahaya, walaupun kerap membuat kulit kepala bayi menjadi kering dan terlihat mengganggu.

Ciri-Ciri Kerak Kepala atau Cradle Cap

Cradle cap umumnya ditandai dengan kulit kepala yang berkerak, kering, bersisik, mengelupas, dan tampak seperti ketombe. Terkadang, kerak kepala ini terlihat seperti kulit yang menebal, berminyak, dan berwarna putih kekuningan. Jika mengelupas, bagian kulit kepala bisa tampak kemerahan.

Cradle cap umumnya muncul di kulit kepala dan di belakang telinga, namun bisa juga muncul di sekitar alis, kelopak mata bayi, atau ketiak dan lipatan tubuh lainnya.

Dalam istilah medis, kerak di kepala bayi disebut dermatitis seboroik. Namun, masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan ketombe yang biasa terjadi pada anak-anak dan dewasa.

Penyebab Munculnya Kerak pada Kepala Bayi

Penyebab munculnya kerak di kepala bayi belum diketahui secara pasti dan bukan pula dipicu oleh alergi atau kebersihan tubuh bayi yang kurang terjaga.

Meski demikian, ada beberapa dugaan yang menyebutkan bahwa kerak di kepala bayi kemungkinan disebabkan dari hormon yang diterima bayi dari ibunya pada akhir masa kehamilan. Hormon tersebut membuat kelenjar minyak di kulit kepala bayi menjadi lebih aktif, sehingga menghasilkan kerak di kulit kepalanya.

Selain itu, dugaan lain menyebutkan bahwa munculnya kerak di kulit kepala bayi terjadi akibat pertumbuhan jamur dan bakteri alami.

Kerak kepala bayi umumnya dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam waktu beberapa minggu atau bulan. Namun, kondisi ini terkadang dapat dialami bayi hingga usianya 2–3 tahun.

Meski tidak menular dan tidak menyebabkan gatal, kerak kepala yang dibiarkan hingga tebal akan lebih sulit dihilangkan dari kulit kepala bayi.

Cara Membersihkan Cradle Cap pada Bayi

Untuk membersihkan kerak di kulit kepala Si Kecil, Bunda dapat melakukan beberapa hal berikut ini:

  1. Gosok kulit kepala bayi dengan lembut
  2. Gosok kulit kepala Si Kecil secara perlahan menggunakan jari Bunda atau kain yang lembut dan bersih. Usahakan untuk tidak menggaruknya terlalu keras atau kencang karena dapat membuat kulit kepalanya terluka.
  3. Selain itu, Bunda juga bisa memberikan petroleum jelly, minyak mineral, atau baby oil pada kulit kepala Si Kecil dan diamkan hingga beberapa menit agar meresap. Setelah itu, bersihkan kulit kepala Si Kecil dengan lembut.
  4. Jangan membiarkan minyak terlalu lama menempel pada rambut Si Kecil, ya, Bun. Hal ini justru akan memperburuk kerak di kepalanya.

Cuci rambut bayi menggunakan sampo bayi khusus

Cuci rambut Si Kecil menggunakan sampo khusus bayi yang lembut dan aman untuk kulit kepalanya. Saat menggunakan sampo, bersihkan serpihan kerak kepala yang menempel pada rambut Si Kecil menggunakan sisir kecil dengan sikat yang lembut, kemudian bilas dengan air.

Jika kerak kepala tidak kunjung hilang, Bunda bisa meminta rekomendasi dokter. Biasanya, dokter akan menyarankan penggunaan sampo khusus ketombe yang mengandung obat antijamur, seperti ketoconazole.

Namun, Bunda harus lebih hati-hati saat menggunakan sampo. Gunakan sampo yang berbahan dasar alami seperti Royal Jelly dan Colagen. Selalu jaga kebersihan rambut Si Kecil dengan mengeramasinya secara rutin beberapa hari sekali guna mencegah penumpukan kerak kembali.

 

Sumber : AloDokter

11/12/2020 by adminurban 0 Comments

Waspadai Infeksi Virus Corona pada Anak

Meski kasus infeksi virus Corona pada anak relatif jarang terjadi, orang tua tetap harus mewaspadainya. Penting bagi orang tua untuk mengenali langkah pencegahan dan apa saja gejala yang bisa menandakan anak terinfeksi virus Corona. Infeksi virus Corona, atau yang dikenal juga dengan sebutan COVID-19, merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan. Penderita COVID-19 sejauh ini kebanyakan adalah orang dewasa. Namun, kasus pada anak-anak juga telah dilaporkan, termasuk pada balita. Kenali Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak. Pasalnya, gejala COVID-19 pada anak cenderung ringan seperti pilek biasa, atau bahkan bisa tanpa gejala. Hal ini diduga karena pada anak-anak, kelenjar timus yang terlibat dalam sistem imun tubuh masih bekerja secara maksimal.

 

Gejala infeksi virus Corona yang bisa muncul pada anak meliputi:

  • Demam
  • Pilek
  • Radang tenggorokan atau tenggorokan kering
  • Batuk-batuk
  • Sesak napas

 

Selain itu, gejala gangguan pencernaan, seperti muntah dan diare, juga bisa terjadi meskipun sangat jarang. Walaupun umumnya ringan, gejala pada anak-anak juga bisa berkembang menjadi syok sepsis dan acute respiratory distress syndrome atau gagal napas akut yang sangat berbahaya. Bila Anda mencurigai Si Kecil memiliki gejala atau baru saja mengajak buah hati bepergian ke negara yang terjangkit virus Corona, seperti Tiongkok, Korea Selatan, atau Italia, Anda bisa mencoba mendeteksi apakah Si Kecil berisiko terinfeksi virus Corona dengan klik gambar di bawah ini. Virus Corona (SARS-CoV-2) telah menyerang puluhan ribu orang di berbagai negara dan memakan ribuan korban jiwa. Saat ini pun telah terkonfirmasi ada 2 warga negara Indonesia yang positif terjangkit COVID-19. Berikut ini adalah cara pencegahan infeksi virus Corona atau COVID-19 yang bisa diterapkan orang tua pada anak:

 

  1. Ajari anak mencuci tangan dengan benar

Ajarkan Si Kecil untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan ia membasuh seluruh bagian tangan, termasuk punggung tangan, sela-sela jari, dan ujung kuku. Biasakan anak untuk mencuci tangannya secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh hewan, serta setelah batuk atau bersin. Anda juga bisa menyediakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% di dalam tas sekolahnya untuk digunakan bila tidak ada air dan sabun saat perlu mencuci tangan.

 

  1. Biasakan anak menggunakan masker

Penggunaan masker juga dapat mencegah penularan virus Corona pada anak, meskipun tidak seefektif penggunaan masker pada orang yang sakit untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain. Pilihlah masker yang ukurannya pas untuk anak-anak dan anjurkan Si Kecil memakai masker bila berada di dekat orang yang sedang sakit. Jangan lupa untuk mengajarinya cara memakai masker yang benar dan ingatkan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh masker.

 

  1. Berikan anak makanan bergizi

Asupan nutrisi yang kaya akan sayuran dan buah-buahan tinggi beta karoten, seperti wortel dan jeruk, diketahui dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh anak untuk melawan infeksi, termasuk infeksi virus Corona. Guna membangun daya tahan tubuh yang kuat untuk mencegah infeksi virus Corona pada anak, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Selain itu, pastikan makanan yang diberikan kepada Si Kecil telah dimasak hingga matang.

 

  1. Ajak anak untuk rutin berolahraga

Tidak hanya menjaga kebugaran, berolahraga dapat memperkuat daya tahan tubuh untuk melawan infeksi. Oleh karena itu, ajaklah Si Kecil untuk rutin berolahraga, minimal 30 menit sehari. Pilih olahraga yang disukai Si Kecil. Olahraga apa pun dan di mana pun, asalkan dilakukan dengan rutin dan membuat tubuh Si Kecil aktif bergerak, dapat menjadi cara yang efektif untuk menjaga kesehatannya dan melindunginya dari infeksi virus Corona. Selain dengan menerapkan cara-cara di atas, ingatkan juga Si Kecil untuk menutup mulut dengan tisu saat bersin atau batuk, serta tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan. Pencegahan infeksi virus Corona pada anak sebenarnya sama dengan cara pencegahan pada orang dewasa. Namun, perlindungan penyakit pada anak juga perlu ditambah dengan melengkapi imunisasinya. Walaupun belum ada vaksinasi khusus untuk virus Corona, pastikan Si Kecil mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap dan sesuai jadwal.

Selain itu, sebisa mungkin hindari anak berpergian ke luar rumah, kecuali ketika ada keperluan yang sangat penting, misalnya jika sudah saatnya imunisasi. Ini mungkin bisa membuatnya merasa bosan, namun membatasi berpergian sangat penting untuk menghindarkannya dari penularan virus Corona. Jika memungkinkan, cobalah untuk menjelaskan tentang bahaya virus Corona pada anak. Jika Si Kecil menunjukkan gejala flu dan mengalami demam, sebaiknya biarkan ia beristirahat di rumah. Anda bisa chat dokter langsung di aplikasi Alodokter untuk berkonsultasi mengenai keluhannya. Bila perlu, Anda juga bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi ini.

 

sumber: https://www.alodokter.com/

gambar: unsplash.com

08/11/2020 by adminurban 0 Comments

Mama, Cara Merawat Anak Sakit di Rumah

Measles can be prevented by vaccination with the MMR vaccine. The vaccine is effective at preventing three diseases: measles, mumps, and rubella. The MMR vaccine is very safe and effective. Two doses of the MMR vaccine…

07/11/2020 by adminurban 0 Comments

Menjaga Kesehatan Kulit Anak Sejak Bayi agar Tetap Sehat, Halus dan Lembut

Measles can be prevented by vaccination with the MMR vaccine. The vaccine is effective at preventing three diseases: measles, mumps, and rubella. The MMR vaccine is very safe and effective. Two doses of the MMR vaccine…

19/08/2019 by adminurban 0 Comments

Menjaga Kulit Anak Tetap Sehat Selama Karantina

Measles can be prevented by vaccination with the MMR vaccine. The vaccine is effective at preventing three diseases: measles, mumps, and rubella. The MMR vaccine is very safe and effective. Two doses of the MMR vaccine…